Tole PLH Silajara Indonesia, Saat di Bitombang |
Desa yang bernama Perkampungan Toa Bitombang Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan merupakan desa tertua dikawasan kepulauan ini. Keunikan arsitektur kuno menjadikan desa Bitombang dinobatkan sebagai salah satu desa tujuan wisata di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Dilansir di Pariwisata Selayar, Perkampungan tua Bitombang lokasinya 7 km dari kota Benteng, Selayar. Perkampungan ini sangat unik dikarenakan topograpi alamnya berundak dan berbukit sehingga beberapa tiang rumah menjulang setinggi 13 – 15 m pada bagian belakang (dapur), sedangkan bagian depan agak rendah 2 – 3 m. Tiang rumah berasal dari kayu bitti / holasa dengan kualitas bagus dan tahan hingga ratusan tahun. Sebagian besar atap rumah warga menggunakan bambu yang disusun rapi.
Uniknya lagi, penduduk di kampung ini umumnya berusia lanjut (di atas 90 tahun) tetapi mereka masih kuat bekerja sehingga perkampungan ini dianggap memiliki berkah (barakka) bagi warganya. Mata pencarian penduduk Matomba yakni beternak dan berkebun.
Tiang rumah yang tinggi itu dipercaya berhubungan dengan panjangnya usia penduduk di kampung ini. Rumah adat berusia ratusan tahun itu kini tersisa 6 buah di beri nama Sapo. Penghuni rumah adat tersebut merupakan keluarga yang turun temurun. Salah seorang nenek ditempat itu bernama Yaho berusia hampir satu abad namun fisiknya nampak masih kuat bekerja keras dan ingatannya pun masih sempurna.
Sebagian besar penduduk Bitombang masih menganut mitos-mitos kuno dan berbagai ritualnya. Kepercayaan sebagian penduduk setempat apabila melakukan ritual yaitu salah satunya tidak boleh ada seorang pun yang tahu mengenai jampi dan sesuatu yang di tanam di sekitar tanah rumah tersebut untuk menjamin supaya Jampi dan adat ritual tersebut berkhasiat.
Menurut Nur Hakim salah seorang warga mengatakan Desa ini sudah dilirik oleh Pemkab Selayar dengan pengelolaan yang sederhana tanpa mengubah kondisi lingkungan asli dan tidak merusak naturalnya. Sayang infrastruktur jalannya belum memadai untuk menuju perkampungan karena jalan yang mendaki dan terjal