Pantai Tulang, Indah namun tiada arti |
Adalah Dusun Tulang, sebuah desa yang terletak sekitar 15 menit dari Kota Benteng di utara Kepulauan Selayar. di samping Pantai Tulang dijadikan sebagai lokasi atau tempat penakaran penyu, plus mempunyai pantai yang sangat indah, namun sayang, Pemerintah Daerah Kepulauan Selayar belum mengembangkan kawasan ini sebagai salah satu obyek andalan Kepulauan Selayar.
Padahal Kampung Tulang memiliki Pantai dengan pasir putih yang indah dan panjang kurang lebih 200 meter.
di sepanjang pantai yang tampak hanyalah kotoran sampah yang dibawa arus apabila ombak bergulung ke pantai. apabila dikelola dengan baik, tentulah pantai tulang Kepulauan Selayar akan menjadi salah satu aset untuk mengais PAD, karena disamping lokasinya sangat strategis, juga sangat indah dipandang mata, di Kampung tulang juga terdapat lokasi untuk panjat tebing, tapi semua itu tiada arti, alias mubassir apabila tidak dikembangkan.
Panorama pantai tulang Selayar-Sulsel |
Panorama pantai tulang Selayar-Sulsel |
Panorama pantai tulang Selayar-Sulsel |
Panorama pantai tulang Selayar-Sulsel |
Panorama pantai tulang Selayar-Sulsel |
Panorama pantai tulang Selayar-Sulsel |
Sungguh sangat disayangkan apabila Pemda Kepulauan Selayar tidak mampu menyediakan sarana dan prasarana di lokasi Pantai tulang, kalaupun tak sanggup, mungkin investor bisa melakukan itu, untuk membangun villa untuk istirahat ataupun semacam resort di Kampung Tulang. tapi sayangnya semua itu hanyalah mimpi yang tak mungkin jadi kenyataan.
Persoalannya sekarang, Kampung Tulang sudah berubah menjadi area penambangan pasir ilegal. Penambangan pasir pantai yang berlangsung pada sejumlah titik lokasi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan mulai berdampak negatif merusak lingkugan pesisir di daerah yang dikenal dengan panorama alam nyiur melambainya itu.
Satu persatu pohon nyiur melambai yang dulunya menjulang tinggi ke angkasa, kini mulai tumbang dan terseret arus gelombang pasang musim barat sebagai dampak buruk dari kegiatan penambangan pasir laut yang sekaligus telah menjadi pemicu terjadinya abrasi dan pengikisan pasir pantai.
Menanggapi kejadian memprihatinkan ini, salah seorang aktivis pemerhati lingkungan hidup yang enggan disebutkan identitasnya, turut angkat bicara sekaitan dengan masih terus berlangsungnya akivitas penambangan pasir pantai di Kab. Kepulauan Selayar.
Dia berasumsi, dalam sepuluh tahun kedepan, nyiur melambai di Kabupaten Kepulauan Selayar hanya akan tinggal menyisakan nama dan kenangan belaka, terutama disaat pohon kelapa mulai punah, akibat terjadinya pengikisan pantai sebagai dampak dari kian maraknya aktivitas penambangan pasir pantai.
Dalam waktu bersamaan, Kabupaten Kepulauan Selayar akan kehilangan nyiur melambai sebagai salah satu ikon andalannya.
Terkait kejadian ini sejumlah warga nelayan mulai dibuat resah dengan terus terjadinya pembiaran kegiatan penambangan pasir pantai. Mereka khawatir, penambangan pasir pantai akan berefek negatif pada terjadinya kerusakan kehidupan alam bawah laut terutama dengan menghilangnya biota ikan, hewan laut dari habitat kehidupan awalnya.
Hingga dengan sendirinya, hal menjadi pemicu dari merosot tajamnya pendapatan warga nelayan pesisir. Saat ini saja, pendapatan nelayan lokal mulai merosot tajam hingga dengan angka delapan puluh persen.
Bahkan yang sebelumnya warga nelayan masih dapat dengan mudahhnya memperoleh hasil tangkapan sampai lima kilogram perhari, kini mulai merosot turun jauh dari angka lima kilogram.
Keresahan ini mulai sangat dirasakan nelayan mengingat lokasi penambangan pasir laut yang terletak tidak berjauhan dengan daerah penangkapan ikan para warga nelayan, termasuk lahan garapan para nelayan kecil pencari kepiting rajungan.
Pohon Kelapa yang hampir tumbang akibat tambang pasir ilegal |
Salah satu diantaranya, pengungkapan fakta pertemuan sosialisasi izin yang digelar Pemerintah Desa Barugaia dengan menghadirkan Arham Jaya yang diduga kuat merupakan pelaku penambangan pasir pantai di Dusun Tulang. Kendati demikian, Arham sempat mengelak saat disebut-sebut sebagai pengelolah dan penambang pasir pantai.
PLH Silajara Indonesia