Masjid Wapauwe tampak dari luar |
Wapauwe adalah nama masjid tertua di Maluku, umurnya sudah mencapai 7 abad. Tapi tak hanya itu, masjid ini juga punya keunikan yakni terbuat dari pelepah sagu. Sampai sekarang, masjid ini masih berdiri kokoh!
Masjid Wapauwe punya sejarah panjang. Letaknya di utara Ambon, tepatnya di Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Dibangun tahun 1414, masjid ini berusia 7 abad sekarang. Tim Aku Cinta Indonesia dari detikTravel, pernah juga mampir ke masjid ini saat ekspedisi ke Ambon.
Ada mitos seputar masjid tertua di Maluku ini. Konon, dulu Masjid Wapauwe tak berada di Desa Kaitetu tapi di Tehala. Ini adalah desa yang berada di atas bukit, tak jauh dari Kaitetu. Pada satu waktu, masyarakat Tehala berpindah ke Kaitetu dan masjid itu pun ditinggalkan.
Akan tetap pada suatu pagi, saat masyarakat desa terbangun dari tidur, Masjid Wapauwe secara gaib telah berada di tengah-tengah Desa Kaitetu. Ya, inilah cerita yang beredar di kalangan penduduk setempat.
Mimbar Masjid Wapauwe |
Tapi tak perlu mitos untuk mengagumi masjid tua ini. Alih-alih dari kayu atau semen, Masjid Wapauwe terbuat dari pelepah sagu kering. Bangunan induknya hanya berukuran 10x10 meter, sedangkan bangunan tambahannya berupa serambi berukuran 6,35x4,75 meter. Kerennya, konstruksi bangunan induk dirancang tanpa menggunakan paku atau pasak di tiap sambungan kayu.
Inilah Imam di Masjid Wapauwe |
Meski sudah ada masjid baru di Desa Kaitetu, Wapauwe masih berfungsi sebagai tempat salat Jumat maupun salat lima waktu. Masjid tua ini memang direnovasi beberapa kali. Tak hanya eksterior, bagian dalam masjid juga masih sangat terawat. Di dalamnya terdapat bedug dan Al Quran tua yang kertasnya mulai termakan usia.
Tak sulit menyambangi Masjid Wapauwe. Dari Kota Ambon, wisatawan bisa menggunakan transportasi darat ke arah timur, menuju Negeri Passo. Di pertigaan menuju Passo, beloklah ke kiri dan lintasi jembatan. Traveler kemudian akan bertolak ke utara, melewati pegunungan hijau dan jalanan menanjak.
Inilah Al Quran yang ditulis tangan yang masih bisa digunakan |
Sebelum tiba di Kaitetu, Anda akan melewati Negeri Hitu dengan jarak sekitar 22 Km dari Kota Ambon. Tiba di perempatan Hitu, berbeloklah ke arah kiri menyusuri pesisir utara Jazirah Hitu. Sekitar 12 Km dari sana, Anda akan tiba di Kaitetu.