Gunung Argopuro |
Gunung Argopuro, salah satu gunung berapi tak aktif di Pulau Jawa ternyata menyimpan sebuah kisah yang menarik. Di Gunung tersebut menyimpan bekas sebuah istana. Konon, inilah istana tertinggi di Indonesia. Memang Argopuro mungkin tidaklah setenar Semeru maupun Rinjani. Namun Argopuro memiliki pesona alam maupun bukti sejarah yang tidak dimiliki gunung lain di Nusantara ini yaitu istana di puncaknya.
Mendaki Argopuro tidak semudah menelan ludah. Persiapan fisik dan logistik sangat mempengaruhi pendakian ke Argopuro karena gunung ini memiliki trek terpanjang di tanah Jawa. Namun trek panjang itu malah menjadikan tempat ini sekaligus untuk ajang pembekalan diri dalam belajar hidup di alam liar.
Argopuro punya dua puncak utama yaitu Puncak Argopuro dan Puncak Rengganis. Di sebelah utara Puncak Argopuro terdapat satu puncak semu yang dikenal dengan nama Puncak Arca. Dinamakan Puncak Arca karena di sini terdapat dua buah arca dengan kepala yang rusak. Arca ini dipercaya sebagai arca perwujudan Dewi Rengganis.
Puncak Argopuro sebagai titik triangulasi ditandai dengan tumpukan batu - batuan yang menyerupai tempat pemujaan. Sedangkan di Puncak Rengganis terdapat dua buah makam kuno yang dipercaya sebagai makam Dewi Rengganis bersama pengawal setianya.
Sebagian puing bekas istana Rengganis |
Di bawah Puncak Rengganis terdapat reruntuhan puing Istana Dewi Rengganis dan puing Taman Dewi Rengganis yang melingkari bukit di bawah puncaknya. Inilah bekas puing istana tertinggi di nusantara yang sampai sekarang masih menyisakan bangunan setinggi sekitar satu meter yang masih nampak kokoh.
Turun ke bawahnya, di sebuah tempat bernama Cikasur, kita akan menemukan sisa bangunan tembok tak beratap yang dibangun pada masa Belanda. Selain itu, kita juga bisa menyaksikan hamparan sabana yang di atasnya terdapat bekas landasan pacu pesawat terbang yang belum selesai dibangun.
Untuk apa Belanda membangun landasan pesawat terbang di atas gunung? Apakah hanya untuk pertahanan militernya saja? Jawabnya tentu tidaklah mungkin sesederhana itu.
Menurut warga lereng Argopuro di Desa Widoropayung, landasan dibangun karena di gunung ini terdapat kandungan mineral berupa emas. Sehingga Belanda rela sampai repot - repot membuat landasan pesawat yang gunanya untuk mengangkut 'emas' tersebut. Namun sebelum sempat mengangkutnya, Belanda sudah kalah dari Jepang.
Dengan kisah latar belakang dan legenda yang menarik, Argopuro memiliki daya tarik yang tak pernah usang. Argopuro memang terlalu memesona