PLH Batam Indonesia - Sejak mantan Gubernur Kepri Nurdin Basirun mendirikan 757 Kepri Jaya FC di awal pemerintahannya, tiga tahun lalu, klub yang bertanding di Liga 2 itu tidak punya homebase.
Sebab, klub yang diakuisisi dari daerah lain itu tidak punya stadion yang layak.
Untunglah saat itu Stadion Gelora Citramas di Batubesar baru selesai dibangun oleh Citramas Group milik Kris Wiluan tersebut.
Sehingga, 757 Kepri Jaya FC pun menjamu lawan-lawannya di stadion tersebut.
Namun sayang, 757 Kepri Jaya FC turun kasta ke Liga 3.
Namun, bergulirnya kompetisi Liga 3 di Provinsi Kepri di Stadion Gelora Citramas mengobati kerinduan masyarakat Batam untuk menyaksikan pertandingan sepak bola profesional, meskipun baru di kasta ketiga.
Batam pun mulai menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta sepak bola yang sebenarnya sangat banyak, namun belum terbangun.
Dulu di Batam pernah ada turnamen antarperusahaan, turnamen komunitas (seperti IKSB Cup setiap tahun), namun tentu saja tidak bisa digolongkan dalam turnamen profesional, hanya sekelas “silaturahmi”.
Disebut-sebut sebagai stadion nomor dua terbaik dalam penyelenggaraan Liga 2 tahun lalu, stadion yang terletak di kawasan Kabil, Nongsa, Kota Batam, ini pun memiliki beberapa keunggulan.
"Stadion kami memiliki kapasitas sekitar 1500 orang. Awalnya saat membangun tribun di sekitar pintu masuk, stadion hanya dapat menampung sekitar 800 penonton," kata Manager pengelolaan stadion, Raja Azrim di kantor Yayasan Citramas Batam.
Ia menambahkan, kapasitas stadion akhirnya bertambah setelah tim kebanggaan masyarakat Kepri, 757 Kepri Jaya FC, memilih stadion ini sebagai homebase.
"Area depan tribun pun kita tambah kapasitasnya untuk menampung penonton hingga 1000 orang. Dan di sisi kiri maupun kanan jadi dapat menampung 100 penonton," sambungnya.
Stadion ini sendiri telah diakui oleh PSSI sebagai satu-satunya stadion berstandar nasional di Kota Batam dan mendapat kepercayaan penuh untuk menyelenggarakan kompetisi semisal Liga 3 Provinsi Kepri.
Stadion Citramas Nongsa Batam |
"Sudah dapat rekomendasi dari mereka (PSSI). Selain jadi homebase 757 Kepri Jaya FC, kami persiapkan sebaik mungkin stadion ini agar bisa digunakan untuk pertandingan berstandar nasional," tambahnya.
Stadion ini dilengkapi dengan jogging track sepanjang 400 meter persegi serta lintasan atletik di pinggirnya, juga dengan standar nasional.
Karenanya, iven olahraga daerah semisal Forkot atau Porprov juga sudah bisa digelar di sini.
Untuk perawatan stadion ini, Yayasan Citramas Batam harus merogeh kocek hingga Rp 30 juta hanya untuk perawatan rumput saja. Itu belum termasuk untuk biaya yang lain.
Hampir setiap daerah di Indonesia berlomba-lomba mengangkat ikon daerahnya melalui sepak bola, cabang olahraga paling favorit di dunia.