Sunday, June 28, 2015

Inilah Aku Ketika Sudah Pintar Bergaya

Inilah Aku "Nurul Alviastuti" Lagi Begaya
Anak usia 2-3 tahun mulai melirik orang tuanya. Dia mulai senang mencoba kalung, sepatu, tas dan kosmetik milik Bundanya.  Ini proses identifikasi normal pada anak perempuan. Selain itu, kini produsen kosmetik juga membidik pasar anak, dikemas dalam wadah bergambar tokoh kartun kesukaan anak  hingga menarik perhatiannya. Apa yang harus dilakukan?, berikut tipsnya :

1. Ijinkan anak berdandan. 
Pahami keinginannya, namun jangan penuhi keinginannya untuk menjadi persis seperti Anda dengan mendandaninya seperti orang dewasa. Ajak dia ke toko asesori untuk membeli kalung imitasi yang memang dirancang untuk anak dan biarkan dia memilih. Arahkan pilihannya pada produk yang dirancang untuk anak-anak seusianya. Beri kebebasan anak untuk berdandan, misalnya memadu padan baju dengan kalung dan bandana, kaus kaki dan sepatunya.

2. Beri pengertian, bahwa anak-anak punya gaya berdandan yang berbeda
Anak- anak biasanya ingin punya baju dan sepatu seperti sepatu Bunda dan ingin memakai lipstick.  Arahkan keinginannya, jelaskan bahwa dia tetap dapat seperti Bunda. Misalnya pakai kalung, pakai sepatu dan pakai tasnya sendiri. Anda juga dapat membeli bahan untuk dibuat gaun kembar dengan anak, tetapi buatkan anak model gaun untuk anak seusianya.   
Tidak ciptakan “mini me.” Menurut Borwin Bandelow, pengajar di bagian psikiatri dan psikoterapi di Universitas Goetingen, Jerman, orang tua yang menempatkan simbol status, seperti pakaian bermerek yang dikenakan sebagai sesuatu yang sangat penting, biasanya menurunkan nilai tersebut pada anaknya. Jika nilai-nilai ini terus berlanjut, Anda bisa menciptakan seorang “mini me” –anak yang berdandan dan terlihat seperti seorang dewasa mini. Jika Anda mampu, tidak ada larangan Anda membelikan anak pakaian bermerek. Namun, pastikan pesan yang sampai ke anak adalah kualitasnya yang tahan lama, kenyamanan, kegunaan dan lain-lain. 

3. Sesekali boleh coba. 
Balita 3 tahun sedang gemar bereksplorasi mencoba berbagai hal yang menarik perhatiannya. Lipstick dan parfum adalah hal baru yang akan menggugah rasa ingin tahunya. Tidak ada salahnya jika Anda biarkan anak mencoba lipstick dan parfum untuk memuaskan rasa penasarannya. Jika Anda khawatir si kecil akan ketagihan terus memakainya, jelaskan bahwa teman-temannya tidak menggunakan lipstick atau parfum untuk sehari-hari.   Jelaskan bahwa lipstick tidak dibuat untuk anak-anak. Anak-anak juga punya parfumnya sendiri.

Inilah Aku Berfose dengan kacamata mama
4. Beri tontonan yang sesuai usia. 
Paparan media, seperti acara televisi atau film  punya pengaruh yang besar untuk anak  jadi “dewasa” terlalu dini. Hindari menonton tayangan remaja atau dewasa untuk anak. Pastikan anak hanya menonton saluran televisi khusus anak, yang mendorong anak untuk berperilaku dan berdandan sesuai usianya.

5. Tidak! Untuk benda yang membahayakan balita. 
Perlengkapan kosmetik milik bunda dibuat untuk orang dewasa yang tidak aman digunakan oleh anak-anak karena kulitnya peka dan rentan alergi. Jauhkan dari jangkauan anak!  Masih aman jika anak mencoba lipstick atau cat kuku, namun pastikan bahan-bahannya aman digunakan anak, tidak menyebabkan alergi.  Jika anal  ingin mencoba kosmetik Bunda, arahkan pada kosmetiknya sendiri, yang sesuai untuk  usianya. Dan sejumlah dokter anak mengatakan sepatu berhak tinggi bila dipakai oleh balita bisa memberikan tekanan pada kaki yang  menyebabkan pergelangan kaki dan lutut bergeser bila dipakai terlalu lama
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Inilah Aku Ketika Sudah Pintar Bergaya Rating: 5 Reviewed By: http://awalinfo.blogspot.com/