Salah satu koleksi di museum kesehatan di Surabaya |
Wisata Sejarah - Di kota Surabaya terdapat sebuah museum, yang dikenal sebagai ‘Museum Santet’ tetapi sebenarnya ini adalah Museum Kesehatan, yang terletak di Jalan Indrapura 17.
Tampak depan dari gedung tersebut memang sebuah rumah sakit tua, memasuki tempat ini memang terasa suasana angker, mungkin karena gedung yang kurang terawat dengan baik harga tiket masuknya sangat murah hanya Rp. 1.500.
Anda disarankan untuk bersama teman saat mengunjungi tempat tersesbut, sebab saat melihat-lihat sejumlah koleksi yang ada di museum ini pihak museum tak menyertai petugas bagi pengunjung. Di gedung pertama banyak terdapat alat-alat kesehatan jaman dahulu dan foto-foto dokter pada zaman Hindia Belanda. Tentu saja foto-foto ini akan terlihat sangat menyeramkan.
Setelah itu anda akan melihat berbagai alat kedokteran dan piagam-piagam termasuk pula sex toys (alat peraga seks/simulator) sebagai alat kesehatan.
Kemudian ditampilkan beberapa foto hal-hal aneh seperti penampakan semar di Parangtritis, uang Soekarno dan juga manusia magnet. Sebenarnya konsep museum ini diyakini akan lebih menarik bila mengadopsi konsep museum Ripley’s Believe it or not yang berada di kota Dallas, Texas.
Di gedung tiga anda akan melihat berbagai pernak-pernik perdukunan untuk pengobatan dan hasil dari pengobatan ini. Sejumlah macam pernak-pernik klenik atau pengobatan supranatural pun disuguhkan di museum ini. Misal, terdapat sebuah patung Jelangkung dan Nini towok yang ikut pula dipajang.
Selama ini, jelangkung dikenal sebagai permainan mistik yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit dan pengobatannya, patung Jelangkung ini harus dipegang oleh 2 orang anak yang masih suci dan dipandu seorang pawang. Sedang Nini Towok, boneka dan melangsungkan ritual tersebut memiliki tujuan untuk menjaga keselamatan desa dan menolak bala dan yang memainkan nini towok haruslah orang yang sudah tua.
Tak hanya patung Jelangkung dan Nini Towok terdapat pula dokumentasi upaya masyarakat yang awam penanganan medis penderita kelainan mental dengan cara dipasung. Cara ini lazim digunakan saat era kolonial Belanda dulu. Bisa anda bayangkan jika saat itu seorang penderita kelainan mental diikat dan diperlakukan seperti binatang.
Kebanyakan, para pengunjung mengakui sudah bergidik saat membayangkan museum santet tersebut. Nama Santet yang melekat tentunya membuat merinding siapa pun yang mendengarnya.
Tak hanya itu, kesan menyeramkan juga terlihat dari beberapa benda koleksi museum yang berada di Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur, atau sekira satu kilometer arah utara Tugu Pahlawan ini. Tempat yang dikenal dengan Museum Santet ini sebenarnya Museum Kesehatan Dr Adhyatma-Depkes RI. Tempat ini juga dikenal warga eks Rumah Sakit Kelamin.
Sebagai Museum Kesehatan, wajar jika mengoleksi sejumlah benda-benda kesehatan baik secara tradisional maupun modern.
Namun uniknya, ada beberapa benda tradisional yang ada di museum itu yang dikenal memiliki kekuatan gaib, seperti boneka jelangkung, jenglot, hingga boneka Nini Towok, kemudian foto rontgen orang yang di badannya terdapat banyak jarum karena santet.
Tak hanya itu, beberapa benda seperti keris, batu serta kurungan bayi juga tampak menghiasi museum yang didirikan pada 1990 itu.
Pengunjung yang masuk ke museum ni langsung merasakan kesan seram. Sebab, begitu masuk langsung disambut dengan pajangan boneka jelangkung.
Seperti dikenal masayarakt luas, jelangkung merupakan permainan boneka yang dimasukki oleh roh halus. Pemanggil roh akan menanyakan sebuah pertanyaan dan boneka yang sudah kerasukan roh halus tersebut akan menulis jawabannya.
Di kawasan Museum Santet ini, diketahui memiliki pancaran energi negatif yang sangat berbahaya. Yang paling berbahaya ada lima titik, sehingga masuk ke kawasan ini memang harus hati-hati.
Menurut penduduk sekitar, ada sejumlah kejadian terkait efek dari pancaran tersebut. Pernah suatu ketika seorang wartawan televisi yang tidak bisa masuk ke dalam museum. Sebab, ketika masuk ruangan selalu saja muntah.
Bahkan, salah seorang konsultan WHO (World Health Organization) dipulangkan gara-gara gila. Dia tinggal di kamar selama beberapa hari. Bahkan ada pula yang harus meninggal karena terlalu lama tinggal di kamar tersebut.
Menurut Prof Dr Harijadi Soeprapto, salah seorang pendiri Museum Santet, aura tersebut bisa dikatakan pancaran atau gelombang yang diberi nama Geo Patogen. Gelombang ini, berasal dari persilangan air di bawah tanah yang berdesakkan dengan batu.
“Di sekitar pancaran ini memang banyak dihuni makhluk halus. Nah, di kawasan museum ini sangat banyak sekali,” terang dokter yang mengaku telah meneliti gelombang tersebut baik secara ilmiah maupun non-ilmiah.
Gelombang ini bisa merusak sel-sel yang ada dalam tubuh. Baik itu sel dalam otak maupun bagian tubuh yang lain. Penelitian juga pernah dilakukan beberapa paranormal dan ahli medis dari Medan dan Surabaya.
Jadi kalau berkunjung ke kota Surabaya, jangan lewatkan untuk datang ke “Museum Santet” ini. Tempat ini juga cocok untuk dijadikan Wisata Mistis. (richard/sbo)