Ericks Rachmat |
Namanya Ericks Rachmat, cukup dipanggil Ericks seorang Dosen pengajar di Universitas Gunadarma Depok. Penampilan yang biasa saja bukan seperti gambaran seorang pendaki gunung yang identik dengan tas Daypack, tetapi dalam keseharian Ericks selalu memakai kemeja dan menampilan bahwa dia sebagai seorang karyawan biasa.
"Mendaki Seven Summit Indonesia ( 7 Puncak Tertinggi Di Indonesia ), awalnya hanya ajakan teman saja. Dari situ baru muncul tekad, untuk bisa melakukannya," kata Ericks.
Guuung apa saja Seven Summit Indonesia tersebut? itu adalah Gunung Bukit Raya ( 2.278 Mdpl ) di Kalimantan Tengah, Gunung Binaiya ( 3.207 Mdpl ) di Maluku, Gunung Latimojong ( 3.478 Mdpl ) di Sulawesi Selatan, Gunung Semeru ( 3.676 Mdpl ) di Jawa Timur, Gunung Rinjani ( 3.726 Mdpl ) di Lombok, Gunung Kerinci (3.805 Mdpl ) di Jambi dan Puncak Carstensz ( 4.884 Mdpl ) di Papua.
Sempat 7 tahun tidak mendaki gunung, Ericks memulainya lagi dengan mendaki Gunung Semeru di Jawa Timur di tahun 2013. Dari sanalah, dia tahu informasi soal Seven Summit Indonesia dari pendaki - pendaki lainnya. Mengapa tidak dicoba saja, begitu pikirnya.
Maka dimulailah perjalanan Ericks mendaki 7 puncak tertinggi di Indonesia. Dalam rentang 3 tahun, Ericks berhasil menuntaskan semuanya dengan berhasil dan selamat. Sepanjang tahun 2013 - 2014, Ericks sudah mendaki 6 puncak tertinggi di Indonesia dan tahun 2015, dia menutupnya dengan pendakian ke Puncak Carstensz.
Soal pengalaman, ada segudang cerita seru yang dia dapat dari tiap - tiap puncak gunung tertinggi di Indonesia. Gunung Bukit Raya, dia menyebutnya 'kerajaan pacet' karena ada banyak sekali pacet atau lintah di sana dan sangat agresif menyerang manusia. Sedangkan Gunung Rinjani, dia puja - puji karena kenyamanan porter yang membuat perjalanan jadi terasa lebih mudah. Tapi di Gunung Latimojong, dia malah mendapat pengalaman gaib!
Ericks Rachmat |
"Jadi waktu di Latimojong di Pos 7 tepatnya, ada orang yang berjalan muterin tenda saya. Saya malam itu terbangun karena mau mengurut kaki dan benar - benar merasa dan dengar suara orang jalan. Saya baru sadar, tenda saya kan sebelahnya tebing," katanya.
Selain bentangan alam, pengalaman bertemu pemukiman-pemukiman warga pedalaman pun jadi cerita yang tak terlupakan. Desa - desa di Enrekang pada pendakian Gunung Latimojong dan Desa Kanikeh pada pendakian di Gunung Binaiya jadi desa yang dianggapnya desa paling terindah di Indonesia.
Tapi tentu saja, pengalaman yang paling berkesan adalah ketika dirinya mendaki Puncak Carstensz di Papua. Melalui jalur Sugapa - Ugimba dan berjalan selama 7 hari, Ericks menilai kalau pendakian ke Puncak Carstensz adalah pendakian terberat di Indonesia!
Ada banyak lagi cerita pendakian Ericks yang seru - seru dan juga menegangkan. Namun di balik itu, sebenarnya ada satu pertanyaan yang mungkin ada di benak tiap pendaki. Bagaimana caranya agar bisa mendaki Seven Summit Indonesia?
"Semua orang bisa mendaki Seven Summit Indonesia, asal ada tekad dan stamina yang oke. Satu lagi yang paling penting, yaitu budget karena sudah pasti harus menabung. Kita juga harus rinci soal logistik, akomodasi, tiket pesawat dan lain - lain," jawabnya.
www.belantaraindonesia.org
Ericks menambahkan, satu hal penting lagi lainnya adalah memiliki banyak kenalan. Makin banyak mendaki gunung, maka kita akan mengenal makin banyak pendaki. Yang mana, para pendaki lain bisa membantu kita ketika akan mendaki di gunung - gunung di dekat tempat tinggalnya.
"Cari kenalan atau link itu penting banget. Misalnya kita mau ke suatu gunung, terus kita punya teman yang tinggal dekat sana. Nanti kita bisa di bantu. Saya pun tidak bisa mendaki tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia kalau tidak dibantu teman - teman saya," ungkapnya.
Selain Seven Summit Indonesia, ternyata bapak tiga anak ini juga sudah menapakkan kaki di Puncak Gunung Kinabalu di Malaysia dan basecamp di Annapurna, Pegunungan Himalaya. Walau sudah banyak makan asam garam, Ericks tidak menganggap dirinya spesial.
Dia mengaku masih banyak pendaki lain di luar sana yang jauh lebih hebat dan berpengalaman. Malah menariknya lagi, Ericks kini suka 'meracuni' mahasiswa di kampusnya atau teman - temannya untuk mendaki gunung.
"Sekarang lebih suka ajak teman naik gunung sih. Biar tidak saya saja yang merasakan dan bercerita tentang gunung - gunung, tapi teman - teman saya juga bisa merasakannya langsung. Ayo Fif, kita akhir tahun ini ke Gunung Latimojong ya," tutup Ericks.