Aroma Laskar Pelangi di Museum Kata Andrea Hirata |
Pulau Belitung tidak hanya menawarkan pantai untuk wisatawan. Museum Kata Andrea Hirata menjadi obat kangen penggemar novel dan film Laskar Pelangi.
Aroma serba Laskar Pelangi dominan membalut isi Museum Kata yang didirikan Andrea Hirata di Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung. Museum sastra pertama di Indonesia yang diresmikan pada 2015 ini menjadi salah satu destinasi wisata andalan daerah berslogan 'Negeri Sejuta Pelangi'.
Andrea melambungkan nama Pulau Belitung berkat novel tetralogi 'Laskar Pelangi'. Belitung makin populer di mata publik seantero nusantara, bahkan mancanegara, setelah karya tulis Andrea tersebut diangkat ke layar lebar. Film digarap Mira Lesmana ini meledak digandrungi khalayak.
Sejumlah awak media mengikuti Journalist Trip yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Belitung Timur berkesempatan menengok Museum Kata berlokasi di Jalan Laskar Pelangi No.10, Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Sabtu (21/11/2015) kemarin. Butuh waktu satu jam dari bandara atau kawasan Tanjung Pandan menuju Museum Kata.
"Jujur saja dan memang terbukti, setelah ada 'Laskar Pelangi', Pulau Belitung jadi terkenal," ucap Fahroni (36), staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Belitung Timur.
Rumah tempo dulu bekas kepala wilayah PT Timah di Belitung Timur itu dibeli Andrea pada 2010. Fahroni menjelaskan, awalnya Andrea melabeli hunian dengan sebutan Galeri Laskar Pelangi. Tempat tersebut berganti nama menjadi Museum Kata pada 2015 yang diresmikan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Bagian luar Museum Kata menyegarkan mata dengan tampilan cat tembok dan bebatuan warna warni. Sejumlah sepeda onthel menggelantung di depan pagar memberikan kesan unik.
Bertandang ke museum ini, traveler sengaja diajak mengarungi histori perjalanan atau napak tilas novel Laskar Pelangi. Konsep museum dirancang tematik yang berkaitan dengan tokoh-tokoh Laskar Pelangi.
Bukan hanya gambar atau foto Andrea Hirata yang menghias dinding kayu. Sejumlah aktor dalam film Laskar Pelangi ikut menyemarakkan suasana ruangan.
"Museum menampilkan kliping-kliping media cetak yang memberitakan kiprah Andrea selama ini. Selain itu, ada juga tulisan cerita pendek dan puisi karya Andrea yang sengaja tidak dipublikasikan secara luas," tutur Fahroni.
Andrea sengaja mendirikan Museum Kata untuk misi pendidikan serta menjadikan daerah kelahirannya yaitu Belitung Timur sebagai percontohan literasi, budaya dan kunjungan wisatawan.
"Betul sekali. Sekarang Museum Kata menjadi destinasi wisata para wisatawan Nusantara dan mancanegara," ucap Fahroni yang bersahabat dengan Andrea Hirata.
Pengunjung dapat menatap satu per satu lukisan dan seabreg piagam penghargaan yang diraih Andrea Hirata. Buku terjemahan Laskar Pelangi berbagai bahasa ikut mejeng di museum tersebut.
Area belakang museum dijadikan sarana belajar gratis dan pertunjukan kesenian. Selain itu, hadir zona membaca dan menulis.
Langkah kaki bisa rehat sejenak disertai mengobrol santai sembari menikmati sajian kopi khas Belitung. Warung bertema 'Kupi Kuli' hadir di salah satu ruangan museum.
Fahroni menyebut, Museum Kata beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Pengunjung dapat sepuasnya menjelajah museum ini tanpa dipungut rupiah. Tentu saja, momen menginjakkan kaki di lokasi tersebut perlu diabadikan kamera sebagai kenangan.
"Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu," ucap Andrea Hirata dalam sebuah gambar hitam putih berupa wajahnya yang menempel di ruang depan.
Sumber: detik travel