Tuesday, February 2, 2016

Menyambangi Taman Sari Yogyakarta

Taman Sari Yogyakarta
Taman sari Yogyakarta adalah cagar budaya warisan Keraton Yogyakarta yang masih tetap bisa kita saksikan berdiri gagah. Taman sari di bangun pada saat pemerintahan Sri Sultan HB I, pada th. 1758. Hingga sekarang ini istana Taman sari telah alami sekian kali renovasi hingga terllihat menarik tanpa ada menyingkirkan nilai historisnya. Taman sari terdapat seputar 300 mtr. samping barat dari Keraton Yogyakarta.

Keindahan Taman sari Yogyakarta satu diantaranya yakni mempunyai kolam air yang dikelilingi benteng setinggi 6 mtr.. Pada zaman dulu Tamansari dipakai untuk mandi beberapa istri-istri Sultan HB X. Di tempat tesebut anda bakal temukan tempat sejenis menara yang dipakai untuk lihat serta mencermati istri-istrinya yang tengah mandi.

Waktu masuk pintu gerbang Taman sari, anda bakal lihat gambar yang menceritakan situasi Taman sari pada saat yang lantas. Pada saat itu bisa dipandang dengan terang bahwa dulu Taman sari Yogyakarta ada kebun buah-buahan yang bisa di petik Sultan sehari-hari. Buah-buahan itu seperti semangka, nanas serta mangga dan sebagainya. Taman sari pada saat itu demikian sejuk serta fresh lantaran masih tetap banyak pohon-pohon yang tumbuh di tempat itu. Keindahan serta kesegaran alam di Taman sari pada saat yang lantas telah tidak bisa kita temu lagi saat ini lantaran di tempat itu telah banyak didirikan pemukiman yang dikerjakan oleh masyarakat setempat. Masyarakat yang tempati seputar Taman sari Yogyakarta konon adalah kerabat abdi dalam keraton yang telah turun temurun.

Taman sari Yogyakarta di bangun oleh Sultan sesudah penandatanganan kesepakatan Giyanti th. 1755 yang pada awal mulanya berlangsung pepecahan di antara keluarga dalam keraton sendiri yang selesai dengan pecahnya Mataram jadi 2 sisi. Kasultanan Yogyakarta serta Kasunanan Surakarta. Pendirian Tamansari ditujukan untuk menentramkan hati, istirahat serta berekreasi Sultan serta keluarganya. Diluar itu Taman sari juga disiapkan juga sebagai fasilitas untuk benteng pertahanan dalam hadapi musuh kerajaan. Arsitek dari bangunan datang dari Portugis hingga corak dari bangunan Taman sari ini bergaya seni arsitektur Eropa, walau demikian lambang jawa yang ditonjolan di sini terlihat lebih menguasai.

Taman sari Yogyakarta di bangun juga sebagai kompleks taman kerajaan yang terbagi dalam : kolam pemandian, kanal air, ruang-ruangan, serta suatu kolam besar. Bangunan-bangunan pada Taman sari Yogyakarta terbagi dalam :

Sisi Sakral yang ada di Taman sari Yogyakarta berbentuk bangunan yang sedikit menyendiri yang dulunya dipakai oleh Sultan serta keluarganya untuk lakukan semedhi atau pertapaan
Sisi Kolam Pemandian yang dipakai untuk bersihkan diri oleh Sultan serta keluarganya yang terbagi dalam dua kolam yang dipisahkan oleh bangunan bertingkat. Air yang keluar dari dari pancuran yang berupa binatang dihiasi oleh pot-pot besar.
Sisi Pulau kenanga. yang terbagi dalam sebagian bangunan yakni Pulau Cemeti, Sumur Gumulih serta lorong-lorong yang ada di bawah tanah.

Pulau Cemeti atau Pulau Kenanga adalah bangunan tinggi yang dipakai untuk tempat beristirahat serta digunakan untuk tempat pengintaian. Bangunan ini hanya satu yang bakal tampak bilamana kanal air di buka serta air bakal penuhi lokasi Pulau Kenanga. Bila dipandang dari atas, bangunan ini mirip bunga teratai yang ada ditengah kolam yang cukup besar.

Beberapa wisatawan bisa menaiki menara Tamansari hingga dapat nikmati panorama dari atas, bisa lihat panorama dengan lega, mencermati ke-2 kolam di bagian utara serta bagiian selatan. Pada menara itu ada jendela dengan jeruji yang terbuat dari kayu yang masih tetap asli belum pernah ditukar dari awal kali menara ini di buat. Dari atas wisatwan dapat juga lihat rumah-rumah masyarakat yang terdapat di sekelilingnya yang dulunya pada awal mulanya adalah kebun-kebun buah itu.

Sesudah senang dengan panorama dari atas, jadi wisatawan bisa kembali turun serta kembali menyusuri serta menjelajahi sisi yang lain dari Taman sari ini. Ada suatu dapur yang bercorak kuno, serta ada juga suatu masjid kuno yang arsitek cukup unik. Masjid itu dapatnyai lantai berupa bulat yang terbagi dalam dua lantai bertingkat. Ditengah Masjid ada suatu kolam kecil yang diatasnya di bangun suatu tangga yang melintang hingga bila dipandang mempunyai keindahan seni yang cukup tinggi.

Dalam Taman sari bisa diketemukan suatu terowongan kuno yang satu diantaranya diakui juga sebagai jalan pintas menuju laut selatan. Pada segi utara terowongan ada bangunan kuno bertingkat dengan tempat datar diatasnya. Dari tempat itu wisatawan bisa lihat sesaat keindahan seputar serta rasakan terasa jadi Sultan.

Lokasi
Tamansari masih tetap berlokasi di dalam kompleks Keraton Yogyakarta, tepatnya di samping barat serta selatan atau samping selatan Pasar Ngesem. Taman sari terdapat di Kampung Taman, Kecamatan Keraton Kota Yogyakarta.

Akses
Dari Keraton Yogyakarta menuju Tamansari bisa ditempuh dengan jalan kaki sepanjang 15 menit, dengan mobil sepanjang 5 menit. Ada juga becak yang dapat mengantarkan ke Tamansari. Dapat pula diraih lewat jalan kecil di kampung Taman. Untuk wisatawan yang membawa mobil bakal tambah nyaman masuk lewat gerbang timur lantaran ada parkir yang cukup luas.

Harga Tiket
Harga Ticket untuk masuk ke Tamansari sebesar Rp. 3. 000, – ditambah Rp. 1. 000, – apabila wisatawan membawa kamera. (Juli2008)

Fasilitas
Wisatawan yang memerlukan info tentang mekna, manfaat beberapa tempat spesifik pada bangunan Tamansari disiapkan pemandu dengan tarif sebesar Rp. 25. 000 – Rp. 50. 000, -
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Menyambangi Taman Sari Yogyakarta Rating: 5 Reviewed By: http://awalinfo.blogspot.com/