Permainan gasing masih di gemari di lingkungan Kavling Nongsa Kel. Sambau Kota Batam |
Wisata Budaya - Duka, itulah makna tersirat didalam lapisan-lapisan terkecil dilubuk hati ini ketika menyaksikan kepunahan. “Kepunahan” keceriaan, kebersamaan, ketika memori hendak memutar kembali waktu dimasa kecil, kanak-kanak tanpa beban pikiran. bermain, memainkan mainan anak kampung yang telah dimainkan sejak zaman terdahulu oleh nenek moyang yang tidak pernah mengenal teknologi yang begitu canggih, teknologi pemusnah yang mengakibatkan kepunahan itu, dan kami beruntung masih bisa memainkannya dengan melihat apa yang pernah mereka mainkan. Tapi kini musnah nyaris habis, bahkan memoriku tidak sanggup untuk mengingat semuanya yang telah dikubur oleh waktu karna generasi kampungku yang baru tidak melakukannya lagi. Aku berduka dan takut jikalau semua memori-memori kecil itu akan punah karna tidak pernah melihatnya lagi.
Sanggupkah kalian menyaksikan kepunahan, hingga kalian tidak akan pernah menyaksikannya lagi, hingga semuanya hanya akan menjadi cerita dongeng omong kosong yang akan diceritakan sebagai pengantar tidur, yang tidak pernah dipercayai, karna tidak pernah disaksikan. Begitu kejamnya kehidupan moderen ketika memasuki kampungku, menjarah harta-harta kecil peninggalan tradisi nenek moyangku, menghabisinya hingga tidak tersisa karna tidak bernilai dimatanya. Lalu digantikannya dengan kemegahan, menawan, bersih yang menawarkan kemalasan dan Kepunahan harta kecil kami, Tradisi, Permainan anak-anak Kampungku yang dulu.
Permainan gasing masih di gemari di lingkungan Kavling Nongsa Kel. Sambau Kota Batam |
Beberapa waktu yang lalu saya menonton acara Tv Local yang menghadirkan Komunitas Gasing, lama tidak pernah mendengar kabar bahkan tidak pernah melihat keceriaan anak - anak memainkan permainan ini. terpujilah mereka yang masih menyelamatkan permainan ini dari kepunahan