Marina City Batam seperti Kota Mati
PLH Batam - Meski jarang diekspos, keberadaan kota mati Marina City yang dulunya adalah pusat hiburan dan perjudian di Batam punya keunikan tersendiri dan mengharuskan pengunjungnya punya cukup nyali untuk bertandang ke sana.
Berlokasi di pesisir pantai Marina Tanjung Riau Batam, kota mati Marina City pernah menjadi pusat hiburan dan kompleks perjudian terbesar di Batam serta menjadi salah satu destinasi utama wisatawan mancanegara seperti Singapura dan Malaysia.
Gedung-gedung bergaya klasik dengan deretan lampu warna-warni membuatnya pernah dijuluki sebagai Las Vegas-nya Indonesia. Namun, kini Marina City sudah ditinggalkan oleh penghuninya dan menjadi kota mati.
Marina City pada tahun 2000 selalu penuh sesak dengan berbagai aktivitas, bahkan pedagang kaki lima di sana menjalankan usahanya hampir selama 24 jam.
Marina City Batam seperti Kota Mati |
Perjudian menjadi hal yang lumrah dan amat lekat dengan kehidupan masyarakat kala itu.
“Dulu sangat ramai sekali, di samping makanan, ada souvenir, ada diskotik, bar, kasino tempat judi,” ujar seorang ibu yang masih menghuni kawasan itu dikutip dari YouTube Kacong Explorer.
Lokasinya langsung berhadapan dengan harbour front sehingga ferry-ferry wisatawan dari Singapura bisa langsung berlabuh di Marina City.
Penduduknya juga amat kaya dan hidup berkecukupan. Jangankan konglomerat, bahkan warga biasa pun bisa dengan mudah membeli sebuah mobil.
Namun pada tahun 2011 hiruk pikuk di Marina City seakan hilang di telan bumi, rumah-rumah megah menjadi bangunan kosong dengan cat dinding yang terkelupas, rumput serta semak belukar juga tumbuh menutupi bangunan.
Satu persatu pemiliknya meninggalkan kawasan tersebut sejak pemerintah SBY melarang keras praktek perjudian di Indonesia.
Marina City Batam seperti Kota Mati |
Keadaan pun berubah 360 derajat, kota ini kian sepi ditambah lagi sebagian kondisi bangunan-bangunan yang dulunya menjadi markas kaum hedon mulai rapuh dan kesan menyeramkan terlihat jelas.