Gunung Tambora NTB |
Siapa yang tidak
mengenal Gunung Tambora di Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat? Tambora pernah
meletus tahun 1815 dan asapnya konon mencapai Eropa hingga Amerika. Letusannya
mampu menjadi sejarah dunia. Inilah perjalanan menelusuri Gunung Tambora.
Letusan Gunung Tambora
ratusan tahun silam mempengaruhi iklim dunia. Sebagian wilayah di Eropa menjadi
musim dingin. Bahkan, pasukan Napoleon pun kalah melawan Prusia akibat
kelaparan dan cuaca yang menjadi dingin sehingga logistik mereka habis.
Terlepas dari itu,
Gunung Tambora adalah sebuah maha karya Tuhan yang luar biasa indah.
Pemandangan sepanjang mata memandang di Gunung Tambora bakal membuat Anda lupa
daratan!
Untuk mengunjungi
Gunung Tambora, jalur yang biasa dilalui adalah Jalur Pramuka dan Dorapati.
Namun, Jalur Pramuka lebih mudah untuk ditempuh juga memiliki sumber mata air
yang penting bagi para pendaki.
Kaldera Tambora |
Dari Jalur Pramuka
sampai menuju Puncak Gunung Tambora terdapat 5 pos. Masing - masing pos dapat
ditempuh dalam waktu 2 jam perjalanan. Biasanya, para pendaki berangkat saat
pagi hari pukul 08.00 WITA. Mereka bisa tiba di Pos 5 sekitar pukul 17.00-19.00
WITA.
Setelah itu, biasanya
perjalanan menuju puncak dimulai pukul 04.00 WITA dan tiba di puncaknya pukul
06.30 WITA. Di sinilah, Anda bisa memandangi Mentari yang terbit dengan cantik
dan kaldera luas dengan diameter mencapai 7 Km.
Kaldera Tambora |
Gunung Tambora tidak
seterjal gunung berapi lainnya, seperti Gunung Rinjani. Jalur Tambora agak
landai, karena setelah meletus Gunung Tambora tinggal separuh dari
ketinggiannya yang mencapai sekitar 5.000 Mdpl.
Saat ini, ketinggian
Gunung Tambora adalah sekitar 2.800 Mdpl. Meski demikian, Gunung Tambora tetap
menakjubkan dan mengundang banyak orang untuk menjelajahinya