gambar di ambil dari udara 1/7/2013 |
Kepala Balai Besar Konservasi
Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Kurnia Rauf, mengatakan, sekitar 30
persen kebakaran hutan di Riau pada tahun ini terjadi di dalam kawasan
konservasi.
"Sekitar 30 persen dari
sekitar 3.000 titik api yang menjadi indikator kebakaran di Riau berada di
kawasan konservasi," kata Kurnia di Pekanbaru, Selasa (1/11/2011).
Menurut dia, titik api atau
hotspot hasil pantauan satelit hingga kini menjadi indikator terjadinya
kebakaran lahan dan hutan. Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah titik api
yang terpantau cenderung bertambah.
Namun, ia mengatakan jumlah yang
ada masih jauh dari perkiraan titik api pada tahun ini yang mencapai 5.000
titik. "Jumlah titik api yang ada sampai sekarang jauh di bawah
perkiraan," katanya.
Menurut dia, jumlah kebakaran
lahan dan hutan di Riau pada tahun ini agak berkurang karena faktor cuaca yang
sudah memasuki musim hujan. Meski begitu, masalah kebaran hutan dan lahan masih
menjadi ancaman yang belum bisa terselesaikan yang kerap kali menimbulkan
kerugian bagi masyarakat akibat timbulnya kabut asap.
Karena itu, ia mengatakan
pemerintah daerah di Riau juga meminta setiap perusahaan perkebunan kelapa
sawit dan industri kehutanan untuk membentuk tim reaksi cepat guna
menanggulangi kebakaran lahan dan hutan di sekitar konsesinya.
"Setiap perusahaan harus
memiliki tim reaksi cepat penanggulangan kebakaran," ujarnya. Selain itu,
ia mengatakan pemerintah juga bersama BBKSDA Riau juga tengah merintis sebuah
satuan kerja penanggulangan kebakaran lahan dan hutan di tiap kecamatan di
seluruh Riau.
Satuan kerja itu nantinya akan
saling berkoordinasi agar memangkas birokrasi dan mempercepat tindakan saat
terjadi kebakaran lahan dan hutan.
Sementara itu, berdasarkan data
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau, tercatat 256 desa di Provinsi Riau
merupakan daerah rawan kebakaran lahan dan hutan karena terletak di daerah yang
memiliki lahan gambut dan hutan.
"Satuan kerja itu nantinya
juga akan menaungi kelompok masyarakat peduli api yang akan dibentuk di tiap
desa," ujarnya.