Wisata Danau Siombak, sebagai salah satu kawasan wisata yang ada
di Medan, kini masa depannya terancam. Danau buatan yang berada di
kawasan Jalan Titi Pahlawan Pasar Nippon Kelurahan Paya Pasir Kecamatan
Medan Marelan itu, bukannya diperbaiki untuk investasi pariwisata, malah
dirusak dengan adanya pengerukan pasir, (16/12).
Beberapa tahun lalu, Datuk H Taib asal Malaysia yang telah menanam saham sebesar Rp900 juta melalui perusahaan PT. Eversafe Enginering Indonesia yang di dalam terdapat juga investor lokal, Fanrizal Darus dan Ismail Iskandar Darus yang tidak lain adalah keluarga dari mantan Kadis Pariwisata Medan, Syarifuddin.
Meski telah lama vakum, kini aktivitas dari sang pembeli mulai tampak. Danau ini mulai terusik dengan adanya aktivitas penambangan pasir yang dilakukan di sekitar perairan danau tersebut.
PT. Eversafe Enginering Indonesia, kini tidak memberikan izin penggunaan areal
perairan kawasan danau untuk digunakan sebagai objek wisata air oleh warga sekitar. Begitu pula dengan Sejumlah pihak yang sebelumnya telah menyediakan fasilitas peralatan perahu bermotor bagi pengunjung untuk berkeliling di sekitar kawasan danau, juga dilarang oleh PT.Eversafe.
Sementara proyek pembangunan danau untuk dijadikan Ancol kedua setelah Jakarta sesuai rencananya seperti yang dijanjikan PT.Eversafe sampai saat ini belum juga terealisasi.
Malah berganti rencana, belakangan pihak tertentu yang disebut-sebut melibatkan, Fanrizal Darus yang pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Langkat itu malah menggunakan kawasan danau menjadi lokasi penambangan pasir.
Warga yang marah melihat adanya aktivitas penambangan pasir itu sempat
melakukan protes keras. Namun aksi warga, hanya sebatas itu saja. Meski sempat melarang dilakukan kegiatan penambangan pasir, tapi pihak penambang tetap tidak memperdulikannya.
Seperti penuturan Yusniar, upaya pelarangan yang dilakukan warga malah menjadi bumerang. “Aku sempat ribut soal penambangan itu, tapi aku malah mau ditampar sama mereka,” akunya.
Ia mengaku kecewa dan kesal dengan adanya aktivitas penambangan itu, danau Siombak yang sebelumnya diharapkan menjadi Acol kota Medan, kini hanya tinggal mimpi. Bahkan kini malah terjadi sebaliknya, keindahan lingkungan danau akan rusak dengan adanya kegiatan pengerukan pasir dari dasar danau dengan menggunakan bantuan mesin penghisap.
Dengan adanya penambangan pasir ini, tentu saja warga cemas, sebab pengerukan pasir di wilayah pantai dipastikan akan menyebabkan abrasi nantinya.
“Kalo kayak begini sudah jelas kondisi tanah rumah kami akan turun akibat dari pasir di danau ini dikeruk mereka,” keluhnya.
Warga setempat berharap adanya tindakan tegas dari pemerintah untuk menertibkan kegiatan penambangan pasir itu, sebelum nantinya menimbulkan dampak lebih besar atau bencana akibat dari rusaknya lingkungan disekitaran danau Siombak Indah, yang pada akhirnya masyarakatlah yang dirugikan.
Sementara, Camat Medan Marelan S Armansyah Lubis SH mengatakan lahan itu milik pribadi yang telah dijual kepada investor Malaysia. “Itu merupakan lahan pribadi yang telah dibeli investor Malaysia beberapa waktu lalu. Jadi, proyek itu bukan dari pemerintah,” katanya.
Jika masyarakat merasa keberatan dengan aktivitas ini, tambahnya, nanti kita lakukan peninjauan.
Beberapa tahun lalu, Datuk H Taib asal Malaysia yang telah menanam saham sebesar Rp900 juta melalui perusahaan PT. Eversafe Enginering Indonesia yang di dalam terdapat juga investor lokal, Fanrizal Darus dan Ismail Iskandar Darus yang tidak lain adalah keluarga dari mantan Kadis Pariwisata Medan, Syarifuddin.
Meski telah lama vakum, kini aktivitas dari sang pembeli mulai tampak. Danau ini mulai terusik dengan adanya aktivitas penambangan pasir yang dilakukan di sekitar perairan danau tersebut.
PT. Eversafe Enginering Indonesia, kini tidak memberikan izin penggunaan areal
perairan kawasan danau untuk digunakan sebagai objek wisata air oleh warga sekitar. Begitu pula dengan Sejumlah pihak yang sebelumnya telah menyediakan fasilitas peralatan perahu bermotor bagi pengunjung untuk berkeliling di sekitar kawasan danau, juga dilarang oleh PT.Eversafe.
Sementara proyek pembangunan danau untuk dijadikan Ancol kedua setelah Jakarta sesuai rencananya seperti yang dijanjikan PT.Eversafe sampai saat ini belum juga terealisasi.
Malah berganti rencana, belakangan pihak tertentu yang disebut-sebut melibatkan, Fanrizal Darus yang pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Langkat itu malah menggunakan kawasan danau menjadi lokasi penambangan pasir.
Warga yang marah melihat adanya aktivitas penambangan pasir itu sempat
melakukan protes keras. Namun aksi warga, hanya sebatas itu saja. Meski sempat melarang dilakukan kegiatan penambangan pasir, tapi pihak penambang tetap tidak memperdulikannya.
Seperti penuturan Yusniar, upaya pelarangan yang dilakukan warga malah menjadi bumerang. “Aku sempat ribut soal penambangan itu, tapi aku malah mau ditampar sama mereka,” akunya.
Ia mengaku kecewa dan kesal dengan adanya aktivitas penambangan itu, danau Siombak yang sebelumnya diharapkan menjadi Acol kota Medan, kini hanya tinggal mimpi. Bahkan kini malah terjadi sebaliknya, keindahan lingkungan danau akan rusak dengan adanya kegiatan pengerukan pasir dari dasar danau dengan menggunakan bantuan mesin penghisap.
Dengan adanya penambangan pasir ini, tentu saja warga cemas, sebab pengerukan pasir di wilayah pantai dipastikan akan menyebabkan abrasi nantinya.
“Kalo kayak begini sudah jelas kondisi tanah rumah kami akan turun akibat dari pasir di danau ini dikeruk mereka,” keluhnya.
Warga setempat berharap adanya tindakan tegas dari pemerintah untuk menertibkan kegiatan penambangan pasir itu, sebelum nantinya menimbulkan dampak lebih besar atau bencana akibat dari rusaknya lingkungan disekitaran danau Siombak Indah, yang pada akhirnya masyarakatlah yang dirugikan.
Sementara, Camat Medan Marelan S Armansyah Lubis SH mengatakan lahan itu milik pribadi yang telah dijual kepada investor Malaysia. “Itu merupakan lahan pribadi yang telah dibeli investor Malaysia beberapa waktu lalu. Jadi, proyek itu bukan dari pemerintah,” katanya.
Jika masyarakat merasa keberatan dengan aktivitas ini, tambahnya, nanti kita lakukan peninjauan.