“Bumi Panda”, sebuah rumah informasi lingkungan hidup yang dikelola oleh WWF-Indonesia, diresmikan hari ini (24/1) di Bandung. Terletak di Jl. Geusan Ulun No. 3 Dago, Bandung, “Bumi Panda“ berfungsi sebagai sarana untuk berinteraksi dengan supporter WWF-Indonesia dan masyarakat luas yang ingin mengenal lebih dekat dan mendukung kegiatan-kegiatan WWF-Indonesia.
Sebagai organisasi independen di bidang konservasi alam yang tertua dan terbesar di Indonesia, saat ini WWF-Indonesiabekerja di 28 kantor wilayah, mulai dari Aceh hingga Papua, dengan total lebih dari 67.000 supporter di seluruh Indonesia sejak 2006.. Salah satu wilayah yang menjadi “kantung” supporter WWF-Indonesia adalah Jawa Barat – dengan jumlah supporter yang mencapai angka 2.500 orang.
“Bandung dipilih karena sifat masyarakatnya yang dinamis dan kreatif, letaknya yang strategis, dan memiliki banyak kelompok komunitas yang aktif dalam mendorong perubahan,” ujar Dr. Efransjah, CEO WWF-Indonesia. Beliau menjelaskan, di dalam Bumi Panda pengunjung tidak sekedar mendapatkan informasi mengenai sejarah dan pekerjaan konservasi yang dilakukan oleh WWF-Indonesia, tetapi juga bisa mengenai dan memperoleh pembelajaran mengenai ragam ekosistem alam Indonesia, beragam spesies satwa yang dilindungi dan gaya hidup ramah lingkungan. “Seluruh informasi dikemas dan ditampilkan lewat media dan aktivitas yang interaktif.” Menurutnya, kehadiran Bumi Panda dapat dimanfaatkan menjadi sarana bagi masyarakat, khususnya warga Bandung, untuk berkontribusi langsung bagi pekerjaan konservasi WWF-Indonesia.
“Bumi Panda” memiliki sejumlah ruang yang masing-masing berisi informasi spesifik seputar jejak kerja konservasi WWF-Indonesia, keragaman hayati Indonesia, serta berbagai pengetahuan praktis mengenai lingkungan hidup. Ada juga permainan-permainan edukasi lingkungan, seperti engklek satwa, ular tangga “Gajah Jalan-jalan ke Sungai” dan kuartet energi, yang dapat dimainkan langsung oleh pengunjung. Beberapa karya seni juga dipamerkan di Bumi Panda, antara lain lukisan satwa kunci karya Taufan Syarif Tan dari Indonesia Wildlife Art. Secara berkala, Bumi Panda juga akan mengadakan aktivitas seperti lomba, workshop, diskusi, pasar organik dan kegiatan lain yang terbuka bagi publik.
Christian Natalie, Koordinator Earth Hour Bandung, menyatakan, "Saat ini Kota Bandung seperti 'lahir kembali'. Banyak perubahan positif yang sudah dan sedang berproses menuju kota Bandung yang (kembali) ‘bermartabat’ sesuai visinya. Kami berharap kehadiran Bumi Panda tidak sekadar menjadi bangunan fisik, namun bisa mendorong tumbuhnya banyak solusi pelestarian lingkungan dan mempercepat terwujudnya Kota Bandung Juara, dan kami, Earth Hour Bandung, siap menjadi mitranya."
“Bumi Panda” akan dibuka untuk umum mulai 25 Januari 2014. Rumah informasi ini akan beroperasi setiap Selasa-Kamis (hari kerja) pukul 12.00-17.00 WIB, Jumat (hari kerja) pukul 13.00-17.00 WIB, dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-15.00 WIB. “Kunjungan kelompok atau di luar jadwal reguler dapat dilakukan dengan melakukan penjadwalan awal. Tidak dipungut biaya untuk menggunakan seluruh fasilitas yang ada.