23 Maret 2014 – Hari ini, WWF-Indonesia sekali lagi melakukan kegiatan Car Free Day (CFD) dalam rangka Kampanye EARTH HOUR Indonesia 2014 untuk keempat kalinya. Diselenggarakan enam hari sebelum EARTH HOUR yang jatuh pada tanggal 29 Maret 2014, kegiatan CFD hari ini masih fokus pada seruan kepada publik tentang pentingnya mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan yang mudah, murah dan dapat dilakukan mulai dari diri sendiri dalam kehidupan mereka sehari-hari, lewat sebuah aksi serentak bertajuk KolaborAKSI SERENTAK: “Ini Aksiku! Mana Aksimu?”. Hari ini, tercatat 29 kota berpartisipasi dalam aksi serentak yang mengangkat pesan untuk bijak dan hemat dalam memanfaatkan air dan energi, yang sekaligus memperingati World Water Day yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2014 kemarin.
“EARTH HOUR bukan sekedar mematikan lampu dan peralatan elektronik selama satu jam, tapi lebih merupakan simbolisasi akan sebuah tindakan yang sederhana yang dilakukan oleh seseorang, yang berdampak sangat besar bagi perbaikan lingkungan bila dilakukan secara bersama-sama”, jelas Nyoman Iswarayoga, Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF-Indonesia. “Itulah mengapa KolaborAKSI SERENTAK menjadi inti dari Kampanye EARTH HOUR Indonesia tahun ini, karena melalui aksi serentak yang digerakkan oleh kekuatan komunitas lokal untuk menyerukan hemat energi, hemat kertas dan tisu, mendukung transportasi publik dan mengelola sampah plastik secara kreatif, kami yakin Kampanye EARTH HOUR Indonesia akan memberikan dampak nyata terhadap upaya menjaga kelestarian bumi kita”.
29 kota yang terlibat dalam aksi serentak hari ini melakukan berbagai kampanye kreatif, yang tetap berpusat di kegiatan CFD bagi kota-kota yang memiliki kegiatan CFD. Seperti misalnya di Jakarta, gabungan beberapa komunitas pendukung EARTH HOUR melakukan aksi bersepeda bersama melakukan konfigurasi 60+, simbol gerakan EARTH HOUR dunia. Sementara itu, komunitas pendukung EARTH HOUR di kota Bandung, Solo, Surabaya, Kediri, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda dan Makassar melakukan aksi edukasi di sungai.
“Air dan energi adalah unsur yang melekat dalam kehidupan kita sehari-hari, oleh karenanya penting bagi kita semua untuk selalu bijak dalam menggunakannya karena menjaga sumber air dan menghemat penggunaan air akan menjamin ketersediaan air bagi kehidupan kita. Air juga menjadi salah satu sumber energi penting yang dapat digunakan secara berkelanjutan. Seiring dengan peringatan World Water Day, hari ini Kampanye EARTH HOUR Indonesia mengajak seluruh masyarakat untuk selalu sadar melakukan konservasi air di rumah, tempat kerja, sekolah, kampus ataupun lingkungan terdekat mereka,” jelas Nyoman lagi.
KolaborAKSI SERENTAK: “Ini Aksiku! Mana Aksimu?” dalam rangka Kampanye EARTH HOUR Indonesia 2014 dilakukan bersamaan dengan empat kali kegiatan CFD selama bulan Februari dan Maret 2014. Aksi pertama dilakukan pada 16 Februari 2014 dengan tema mendukung #TransportasiPublik di 16 kota, lalu aksi kedua dilakukan pada 23 Februari 2014 dengan tema pengelolaan sampah plastik lewat aksi #PlastikTakAsik yang sukses memobilisasi pendukung di 25 kota untuk melakukan riset potensi sampah yang dibuang sembarangan di kegiatan CFD, dan selama rata-rata dua jam kegiatan CFD, total timbulan sampah mencapai 502,34 kg. Aksi ketiga dilakukan pada 9 Maret 2013 dengan mengadvokasi publik untuk mengelola sampah kertas secara bijak lewat aksi #BijakKertas serentak oleh 26 kota, yang mengumpulkan total 1341,45 kg sampah kertas yang langsung disalurkan kepada pengumpul untuk didaur ulang.
Aksi global EARTH HOUR ditandai dengan melakukan aksi Switch Off atau mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak sedang dipakai selama satu jam, yang tahun ini jatuh pada tanggal 29 Maret 2014, mulai pukul 20.30 – 21.30 waktu setempat. Sebagai sebuah gerakan komunitas terbesar di dunia, pada 2013 lalu, aksi EARTH HOUR Switch Off dipercaya berhasil menggalang partisipasi lebih dari 2,3 milyar orang di 154 negara. Berbagai bangunan icon dunia ikut berpartisipasi dalam aksiSwitch Off, antara lain: Empire State Building di New York, Tower Bridge dan St Paul’s di London, Edinburgh Castle di Skotlandia, Brandenburg Gate di Berlin, Eiffel Tower di Paris, Kremlin and Red Square di Moskow, Bosphorus Bridge yang menghubungkan Eropa dan Asia, Burj Khalifa di Dubai, Marina Bay Sands di Singapura, dan banyak lagi.
Sejak Indonesia bergabung dalam gerakan global EARTH HOUR tahun 2009, WWF-Indonesia terus aktif memobilisasi jutaan publik Indonesia agar lebih peduli dan mau melakukan perubahan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan untuk menanggulangi dampak perubahan iklim. Setelah enam tahun berjalan, gerakan EARTH HOUR telah menjadi gerakan lingkungan hidup terbesar di Indonesia, baik sebagai aksi di ruang terbuka maupun mobilisasi digital, yang melibatkan komunitas dari Aceh hingga Sulawesi. Setelah tahun lalu didukung oleh 31 kota, tahun ini 34 kota menyatakan partisipasinya dalam aksi EARTH HOUR, yaitu: Banda Aceh, Lhokseumawe, Padang, Palembang, Pekanbaru, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Cimahi, Purwakarta, Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang, Kota Batu, Surabaya, Sidoarjo, Kediri, Madiun, Denpasar, Mataram, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Sangatta, Palu, Sorowako, Makassar dan Ambon.
Dalam perkembangannya, banyak aksi berkelanjutan diupayakan para pendukung kampanye ini di Indonesia sebagai tindak lanjut EARTH HOUR. Banda Aceh dengan aksi tanam mangrove di pesisir Aceh Besar, Bekasi dengan aksi tanam mangrove di Muara Gembong, Bandung dengan aksi pengelolaan sampah kota, Yogyakarta dengan aksi tanam pohon produktif di Desa Terong, Samarinda dengan aksi revitalisasi sungai (tanam bakau dan bersih sungai), Makassar dengan kampung hijau dan sekolah satelit dalam skema Makassar Creative City Movement, dan Denpasar dengan aksi adopsi koral untuk birukan laut di Bali Barat dan aksi tanam pohon untuk hijaukan hutan di kaldera Gunung Batur Kintamani. Di tingkat global, gerakan EARTH HOUR tahun ini mengangkat 20 inisiatif crowdfunding dari seluruh dunia. Salah satunya adalah program “Power Up A Ranger” dari Indonesia, yaitu aksi penggalangan donasi secara online melalui skema crowdfunding untuk perbaikan kualitas peralatan dan keselamatan kerja penjaga hutan dan laut di Indonesia.
Kampanye EARTH HOUR Indonesia 2014 didukung oleh mitra-mitra korporasi, yaitu: BFI Finance, Teh Kotak Thanks to Nature, Garuda Indonesia, LINE, Weber Shandwick, Central Park Mall, dan Hotel Indonesia Kempinski, yang telah menyatakan komitmen terhadap gerakan EARTH HOUR, akan berpartisipasi dalam aksi Switch Off dan secara sukarela mengajak rekanan, staf, konsumen, dan masyarakat dalam jejaring kelompok mitra korporasi tersebut untuk juga berpartisipasi di gerakan EARTH HOUR 2014