Lokasi : Arus Kali Suci |
Apa yang kita pikirkan jika menyebut sungai ? Aliran yang begitu panjang menghantarkan air dari hulu ke hilir ? Aliran air yang biasanya dimanfaatkan untuk pengairan sawah ? Semua itu benar. Tapi bayangkan jika sungai bisa menjadi tempat wisata menarik sekaligus berpetualang ? Kali Suci menawarkan petualangan unik di dalam perut bumi.
Kekayaan Yogyakarta di Perut Bumi Bernama Kali Suci
Sering kali saya terkesima dengan Yogyakarta. Kota kedua selain Bali, yang menjadi favorit. Modern, berbudaya, sekaligus lengkap dengan potensi wisata. Ketika bosan ke gunung, Yogyakarta punya pantai. Jenuh pergi ke pantai, ia masih punya bentang alam lain yakni depresi karst dengan goa-goa tersembunyi di perut bumi. Tak cuma Goa Jomblang, ternyata Yogyakarta juga punya Kali Suci yang menawan. Selain susur gua, saya bisa langsung merasakan segarnya air sungai sambil memacu adrenalin.
Asal Usul Nama Kali Suci
Terletak di Dusun Jetis Wetan, Pacarrejo, Semanu Gunung Kidul, Yogyakarta. Nama Kali Suci tak begitu saja diberikan tanpa alasan. Kali Suci merupakan nama salah satu sumber mata air yang letaknya beberapa meter sebelum mulut gua. Dinamakan demikian karena airnya jernih, bersih, dan menyegarkan. Air dari Kali Suci ini dulunya menjadi satu-satunya sumber mata air yang dimanfaatkan untuk minum, mandi, mencuci, dan kebutuhan lainnya. Hanya pada musim penghujan air menjadi keruh.
Berpetualang Menjajal Arus Kali Suci
Sekitar 10 menit menuruni tangga dengan pemandangan gersang dan tanaman meranggas tanpa dedaunan. Gunung Kidul memang ternama dengan keprihatinan jika musim kering melanda. Awal perjalanan sebelum menyaksikan kecantikan Kali Suci yang sesungguhnya.
Airnya biru kehijauan, sangat kontras dengan kondisi di sekitarnya yakni tebing-tebing tinggi kecoklatan dan lumut yang tumbuh pada dindingnya. Saya pun siap menjajal petualangan baru ini. Duduk tenang di atas ban dengan baju pelampung yang sudah dikenakan, helm, serta pengaman lutut, dan kaki.
Keindahan Kali Suci menjadi potensi Ekowisata
Antara senang tapi juga penasaran. Menyusuri Goa Kali Suci dan menyerahkan diri pada arus aliran sungai yang belum pernah dijamah sebelumnya. Awalnya ban akan dimasukan ke dalam mulut gua dan di lokasi yang airnya tenang. Saya pun perlu menggunakan tangan sebagai dayung. Tapi saat tiba pada titik arus Kali Suci yang deras. Petualangan pun dimulai. Meski tak begitu menakutkan, dada cukup berdesir, membiarkan arus sungai mengombang-ambingkan ban yang saya duduki.
Apalagi saat melewati Goa Kalisuci dan Goa Gelatik, matahari menghilang diganti dengan kegelapan. Sinar hanya datang dari headlamp yang dikenakan di masing-masing peserta. Terhanyut aliran sungai, sekaligus menikmati bentang alam unik dengan stalagtit dan stalagmit yang menghiasi dinding-dinding goa.Cukup lembab, menantang, tapi sekaligus segar karena otomatis air Kali Suci membasahi seluruh badan.
Petualangan dengan bonus kekayaan alam perut bumi Yogyakarta. Menyusuri kurang lebih 3 meter panjang sungai yang memberi kesenangan mulai dari Goa Suci, Luweng Senglat, Luweng Geleng, dan terakhir Goa Mburi Omah. Saya sekali lagi diberi kesempatan, berkenalan lebih dekat dengan potensi Yogyakarta yang tersembunyi yakni Kali Suci.