Pantai Bocor dengan ombaknya yang Tinggi |
Ketika manusia dihadapkan pada situasi sulit, biasanya otak mereka akan berputar mencari cara untuk tetap bisa menaklukkan kesulitan.
Matahari masih bersinar malu-malu pagi itu ketika saya dan anak-anak sudah mengukur jalan di atas motor Honda Revo menuju ke arah selatan kota Kebumen. Hari itu kami berencana menuju ke pantai Bocor. Satu pantai di selatan pulau Jawa yang menurut kabar jadi salah satu tempat tujuan wisata di kabupaten Kebumen.
Kebumen sendiri adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Ibukotanya bernama sama, Kebumen. Seperti kota-kota lain di selatan Jawa, Kebumen juga akrab dengan logat Jawa yang ngapak-ngapak. Di sebelah utara kabupaten Kebumen berbatasan dengan Banjarnegara, di sebelah timur berbatasan dengan Wonosobo dan Purworejo, di sebelah barat berbatasan dengan Banyumas dan Cilacap, di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
Ke tepi Samudra Hindia itulah kami menuju. Tepatnya ke pantai Bocor. Namanya agak aneh, apanya yang bocor? Pantainya? Nama pantai Bocor ini karena pantai itu memang terletak dekat dengan desa Bocor, salah satu desa di selatan kota Kebumen. Sebenarnya pantai ini terletak di desa Setrojenar yang berjarak 3 km dari desa Bocor. Tapi entah kenapa pantai ini lebih terkenal sebagai pantai Bocor.
Perjalanan ke pantai Bocor lumayan asyik. Setelah keluar dari kota yang tak terlalu besar itu kami disambut pemandangan yang menyejukkan. ?Sawah menghijau di tepi jalan bergantian dengan rumah penduduk yang sederhana khas rumah-rumah di Jawa. Jalan tidak terlalu lebar tapi sebagian besar masih mulus. Dari pusat kota hingga ke pantai Bocor waktu perjalanan hanya sekitar 45 menit dengan jarak sekitar 18KM.
Memasuki kawasan pantai Bocor ada beberapa lelaki yang menjaga di gerbang. Ada selembar tiket yang harus ditebus, harganya hanya Rp. 2000,- per kendaraan. Dari jauh deburan ombak pantai selatan yang menghadap ke samudra Hindia sudah terlihat. Desir angin laut membelai wajah. Yah, kita sudah sampai di pantai Bocor.
Kawasan pantai Bocor diramaikan oleh bangunan sederhana dari bambu dan atap rumbia. Bangunan-bangunan itu berfungsi jadi warung makan dan tempat istirahat. Sekilas pantai Bocor ini mengingatkan saya pada pantai Tanjung Bayang di Makassar. Struktur dan penampakannya hampir sama.
Hanya saja ada satu hal yang membedakan pantai Bocor dengan pantai di selatan kota Makassar itu, ombaknya. Ombak di pantai Bocor tidak lazim, berbeda dengan ombak yang biasa saya temukan di pantai-pantai sekitar kota Makassar. Kalau di pantai-pantai di sekitar kota Makassar ombaknya terkesan tenang dan damai, di pantai Bocor tidak. Ombaknya bergemuruh setinggi antara 2-3 meter. Sama sekali tidak bersahabat untuk mereka yang ingin sekadar mencicipi air laut sambil berenang santai.
Kreatif di Tengah Keterbatasan.
Karena ombaknya yang tidak bersahabat, para pengunjung hanya bisa menikmati bibir pantai, sekadar membasahi tubuh mereka dengan air laut. Tidak mungkin untuk berenang lebih jauh ke luar, kecuali bagi mereka yang sengaja datang untuk surfing. Tapi mungkin belum pernah ada yang datang untuk surfing, setidaknya hari itu tidak terlihat sama sekali.
Tapi warga di situ rupanya tidak menyerah pada keterbatasan pantai yang sangat tidak bersahabat pada para pengunjung utamanya anak-anak itu. Warga sekitar memutar otak untuk memuaskan pengunjung anak-anak. Mereka menggali tanah dengan kedalaman antara 60-70 cm di sekitar pantai membuat sebuah lubang segi empat berukuran sekitar 6x15m. Lubang itu mereka lapisi dengan terpal plastik, di bagian tepinya ditumpukkan karung berisi pasir. Jadilah kolam renang sederhana yang kemudian diisi air tawar. Kolam renang sederhana itu dinaungi atap sederhana, pas untuk anak-anak yang ingin bermain air tanpa harus takut terseret ombak.
Untuk menikmati kolam renang sederhana itu anak-anak cukup dibebani biaya Rp. 3000,- itu sudah termasuk biaya menggunakan kamar ganti yang dibuat bersekat dari papan. Air kolam renang sederhana itu dipasok dari sumur bor di tepi kolam dengan pompa air yang terus menyala. Untuk lebih memuaskan pengunjung, kolam sederhana itu dilengkapi dengan ban berbagai bentuk binatang. Di salah satu ujungnya dibuat perosotan sederhana dari kayu dan papan.
Bila dibandingkan kolam renang standar, kolam renang di pantai Bocor ini jelas sangat sederhana. Tapi kesederhanaan itu tidak jadi penghalang bagi anak-anak untuk menikmati waktu luang bersama keluarga mereka. Anak-anak kecil tetap tertawa riang berenang di kolam yang tak seberapa dalam itu. Pemilik kolam tersenyum sumringah dengan lembaran rupiah di tangan. Ide sederhana bisa memperpanjang nafas mereka. Sungguh sebuah kreatifitas yang luar biasa di tengah keterbatasan.
Pantai Bocor di Kebumen memang bukan pantai yang pas untuk anda yang suka bermain air laut apalagi sambil snorkling, pantai ini hanya nyaman untuk dinikmati dari tepiannya. Duduk menikmati ganasnya ombak sambil meresapi desahan angin laut. Tapi setidaknya di pantai ini kita bisa menikmati usaha keras rakyat kecil yang bertahan hidup dengan menggunakan kreatifitas mereka.
Jika sempat mengunjungi Kebumen, bolehlah anda meluangkan waktu ke pantai Bocor ini. Lumayan untuk melihat satu sisi lain dari tanah Indonesia yang kaya raya ini.