Pulau Dompak dari Ketinggian |
Dulu, sebagai warga batam saya agak kecewa Batam ‘kalah’ dalam pemilihan ibukota provinsi kepulauan riau. Waktu itu, tahun 2003 kalau ndak salah, provinsi Kepulauan Riau kan baru terbentuk dan sibuk memilih ibukota. Dan batam sebagai kota terbesar di provinsi 2400 pulau malah kalah dari Tanjung Pinang. Tanjung pinang mah menang faktor historis doang…
Dan sekarang, pusat pemerintahan provinsi kepri pindah lagi lho. Tak lagi di kota Tanjung Pinang, tapi beralih ke Pulau Dompak. Well, secara administratif dompak memang masuk wilayah kota Tanjung Pinang, tapi karena sudah pulau tersendiri saya lebih suka menganggap keduanya entitas berbeda.
Pulau Dompak memiliki luas 957 hektar. Letaknya cuma selemparan batu (baca: 1 km) di selatan Tanjung Pinang. Sebenarnya kalau jembatan I Dompak sudah jadi, ke Dompak dari tanjung pinang amatlah dekat. Lewat pantai impian situ. Tapi karena jembatan dimaksud belum jadi, terpaksa kita mutar agak jauh lewat batu 8.
Beberapa minggu yang lalu saya sempat jalan-jalan ke Dompak. Motoran dari Tanjung Pinang. Sabtu sore itu rupanya banyak juga warga tanjung pinang yang jjs ke dompak.
Setelah melewati dua jembatan, kesan pertama saya mendarat di dompak; pulaunya luas, sepi dan.. ngapain sih idealis sekali membangun kota baru? Buang-buang duit woy!
Hasil googling, pembangunan pulau ini sejak 2007 telah menelan dana hampir 2 triliun. Hasilnya? Yaa gitu deh. Jalan rayanya sudah banyak yang rusak, gedung-gedungnya walaupun megah tapi tak bagus-bagus kali pun. Jauh di bawah ekspektasi saya waktu memandang-mandang pulau ini dari tanjung pinang. Kirain semegah apa gitu.
Sore itu tempat yang saya kunjungi pertama di Dompak adalah Masjid Raya Kepulauan Riau. Masjidnya megah, lebih besar dari masjid agung batam. Letak masjid yang di puncak bukit bikin kita bisa leluasa menikmati pemandangan dari serambi. Di sebelah utara, kota tanjung pinang tampak jelas melintang. Di kaki bukit rupanya langsung ujung jembatan I Dompak yang belum selesai dibangun itu. Jembatan yang panjangnya nanti 1,4 km ini sudah menghabiskan biaya 200 miliar lebih, dan hasilnya.. anda lihat sendiri ya di foto bawah (ˇ_ˇ)
Sore itu, saya dan dua bapak-bapak dari anambas meminta izin ke security untuk naik ke puncak menara masjid. Baca di koran katanya pengunjung boleh naik ke puncak secara terbatas. Alhamdulillah kami diizinkan. Dan kata pak security kami termasuk beruntung karena tak setiap saat pengunjung dia izinkan naik. Alasannya; pintu menara yang sebesar pintu istana kerajaan itu susah dibuka. Dalam hati saya mbatin ‘terus kalo pintunya susah dibuka, salah gue? salah temen-temen gue?’
Kami naik ke puncak lewat tangga. Sebenarnya ada lift, tapi kata pak security tak boleh pakai lah. Nanti macet tengah jalan, mati anak ayam. Alhasil sore itu satu persatu kami tapaki 300 anak tangga menuju puncak sambil nyanyi lagu menuju puncak AFI. Di tengah-tengah rupanya ada bagian tangga yang nauzubillah gelapnya. Tak ada setitik pun cahaya. Layar hp kami 3 bijik tak banyak membantu. Rasa macam nak turun aja, tapi batal karena tak tega sama bapak-bapak itu sudah jauh-jauh dari anambas. Ajiah. (ʃ⌣ƪ)
Tak berapa lama sampailah kami di puncak menara. Pemandangannya bagus! Semua nampak jelas; kota tanjung pinang, pulau penyengat, senggarang, gunung bintan, gunung lengkuas, gunung kijang, termasuklah seluruh areal pulau dompak sendiri. Saya perkirakan, kami di ketinggian lebih 100 meter di atas permukaan laut.
Puas foto-foto di puncak, kami turun. Saya terus sholat ashar, kemudian lanjut motoran mutar-mutar dompak. Singgah di tiap-tiap gedung pemerintahan provinsi kepri ini. Kantor gubernur luar biasa megah, cat dia warna putih, tapi desainnya kurang melayu. Terus ada gedung DPRD Kepri, gedung dinas kebudayaan, dinas PU, kampus UMRAH(Universitas Maritim Raja Ali Haji) dll. Biasa aja semua.
Jalan raya di dompak lebar-lebar. Kebanyakan dibangun dua jalur. Sayang, seperti yang saya bilang di atas sudah banyak yang rusak. Terutama di areal bundaran. Kalau malam, saya curiga jalanan sini banyak dipakai mesum. Soalnya sepi, tak ada pemukiman penduduk, cuma kantor-kantor pemerintah aja.
Yaaa mudah-mudahan kelak ketika sudah 100% selesai, Dompak bisa sekeren kota Putrajaya Malaysia, kota mandiri yang memang dibangun khusus untuk pusat pemerintahan saja. Let see..